Pelabuhan Penyeberangan Jepara Kartini Kabupaten Jepara Jawa Tengah
Layanan Parkir Area di Pelabuhan Kartini Jepara
Jika sobat menuju kota ukir Jepara menggunakan kendaraan pribadi, pelabuhan ini juga menyediakan tempat parkir khusus pengunjung.
Adapun tarif parkir bervarian menyesuaikan dengan jenis kendaraan dan durasi parkir inap pelabuhan. Mulai dari tarif motor per malam 15 ribu, tarif mobil 30 ribuan, parkir bus 75 ribu, adapun kendaraan motor yang sifatnya hanya mengantar barang atau saudara tidak perlu membayar tarif parkir.
Selanjutnya, setiap masuk ke area pelabuhan, palang pintu atau portal pelabuhan, terdapat tagihan pass pelabuhan sebersan 1 ribu per orang dan kendaraan 2ribu.
Travel ke Pelabuhan Kartini Jepara
Seiring dengan banyaknya customer kami yang menanyakan tentang layanan travel angkutan umum menuju Pelabuhan Jepara. Kami sedikit mereview apa yang menjadi pertanyaan anda kali ini.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita mulai dari dari kota mana anda. Jika anda dari kota Jakarta dan sekitarnya atau dari Surabaya, kami sarankan menggunakan layanan bus Malam dengan tujuan turun di terminal Jepara atau turun di alun-alun Jepara.
Dari alun-alun atau terminal dapat order ojek online dengan tarif kisaran 15 ribu hingga 20 ribu saja.
Jika sobat dari Yogyakarta, solo, dan Semarang, sobat dapat menggunakan layanan kendaraan umum seperti travel armada Hiace seperti Semeru, Daytrans, Rimba Raya, Bejeu.
Adapun tarif menyesuaikan rute dan darimana anda naik, sehingga kami penulis tidak dapat menyebutkan secara persis tarif travel. Namun, kami memiliki taksiran tarif travel menuju pelabuhan Kartini Jepara.
Jika anda dari Semarang (stasiun) menuju pelabuhan Kartini Jepara tarif kisaran 75 ribu, Jogjakarta menuju Pelabuhan kartini 175 ribu, dan Solo ke Pelabuhan Kartini 170 ribuan.
Nah sobat mau naik kendaraan dari mana? tentukan mulai dari sekarang dan planing rencana liburan anda dengan baik ya.
Jika sobat traveller sedang merencanakan liburan karimunjawa, lebih baik rencanakan dengan matang. Pasalnya banyak wisatawan yang gagal liburan lantaran beragam problem.
Mulai dari ticketing, hotel, dan acara berantakan, hal ini menggambarkan rencana anda mentah dan tidak tersusun dengan baik. Karimunjawa bukanlah destinasi Bali, Labuan Bajo atau pulau lain yang sewaktu waktu dapat kamu kunjungi.
Dengan demikian, perencanaan yang baik akan memberikan kesuksesan liburan anda. Ingin teman trip atau sedang mencari partner liburan terbaik. Hubungi customer service kami dan dapatkan penawaran paket wisata karimunjawa harga bersahabat.
# Bagikan informasi ini kepada teman Anda
Anda sedang mencari info terkait harga paket karimunjawa lengkap tanpa paket satuan yang ditawarkan oleh travel sebelah. Kami menawarkan harga paket trip karimunjawa dengan fasilitas terlengkap dengan sajian destinasi terpopuler. Info menarik tetang harga paket karimunjawa promo terupdate tahun ini. Kami berharap bagi calon wisatawan yang ingin berkunjung ... selengkapnya
Oleh oleh karimunjawa menjadi salah satu yang paling kamu buru saat berkunjung ke destinasi tersebut. Nah, terkadang anda juga bingung mau oleh oleh apa yang akan kamu bawa pulang. Jika kamu sedang mencari oleh oleh khas karimunjawa, mungkin artikel ini adalah paling tepat untuk anda baca. Karena penulis merupakan asli orang Jepara dan berdomisili di... selengkapnya
Kami hadirkan untuk anda yang ingin liburan karimunjawa dari Bandung dengan mudah, hanya cukup sekali reservasi. Perjalanan anda kami atur dengan baik, mulai dari schedule pemberangkatan dari Bandung, Jepara ke titik meeting point dan sampai di Karimunjawa. Open trip karimunjawa dari Bandung ini sengaja kami sediakan karena bertujuan untuk memudahkan perjala... selengkapnya
Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Terletak di sebelah utara Jawa Tengah, kabupaten ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Di masa lalu, Jepara pernah menjadi bandar niaga utama Pulau Jawa.
Kendati Jepara telah berdiri sejak masa kolonial Hindia Belanda, namun Kabupaten Jepara baru terbentuk pada tanggal 8 Agustus 1950 berdasarkan UU 13/1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Tengah.
Hari jadi Kabupaten Jepara ditetapkan pada tanggal 10 April 1549 berdasarkan Peraturan daerah (Perda) Tingkat II Jepara Nomor 9 Tahun 1988 tentang Hari Jadi Jepara. Penetapan perda itu mengacu pada tokoh Putri Retno Kencana, yang dinobatkan selaku penguasa Jepara dengan nama Nimas Ratu Kalinyamat.
Dalam sejarahnya, Kabupaten Jepara tidak dapat dilepaskan dengan sosok Raden Ajeng Kartini (1879-1904), tokoh perempuan Jawa yang memperjuangkan emansipasi dan hak-hak perempuan di masa kolonial. RA Kartini pada masanya mendongkrak kultur feodalistik dan paternalistik, serta mengilhami perempuan melawan diskriminasi terhadap kaum hawa.
Secara administratif, Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, 11 kelurahan, dan 184 desa. Kabupaten dengan luas wilayah 1.004,132 kilometer persegi ini dihuni oleh 1,18 juta jiwa berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2020. Sejak tahun lalu, Kabupaten Jepara dipimpin oleh Bupati Dian Kristiandi. Sementara itu, untuk posisi wakil bupati masih kosong hingga saat ini.
Nama Jepara dalam catatan sejarah memiliki beberapa makna. Nama Jepara menurut C Lekkerkerker berasal dari kata Ujungpara yang kemudian berubah menjadi kata Ujung Mara, Jumpara, dan akhirnya menjadi Jepara atau Japara. Kata tersebut memiliki makna pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah.
Sementara itu, sejarawan De Graaf menjelaskan bahwa “Jepara”, “Jung Mara”, atau “Ujung Mara” kemungkinan merupakan nama tempat yang lebih tua, yang disebutkan dalam cerita-cerita tutur Jawa dan dalam buku-buku cerita mengenai kisah sejarah legendaris kota pelabuhan itu. Dugaan ini tampaknya sesuai dengan sumber tradisional Jawa yaitu Serat Pustaka Raja Purwara, yang menyebutkan bahwa daerah Jepara dan Juwana merupakan daerah kekuasaan Sandang Garba, rajanya para pedagang (koning der koopleiden).
Dalam laman resmi Kabupaten Jepara disebutkan, Jepara mulai dikenal pada abad ke-8 Masehi dengan berdirinya Kerajaan Kalingga yang diperintah oleh Ratu Shima. Keyakinan ini didasarkan pada penemuan benda-benda perhiasan cap Kerajaan Ratu Shima di Desa Drojo, Kabupaten Jepara.
Sementara itu, menurut seorang penulis Portugis, Tomè Pires, dalam Suma Oriental, Jepara baru dikenal pada abad ke-15 (1470). Ketika itu, Jepara merupakan pelabuhan perdagangan kecil yang dihuni oleh sekitar 90 sampai 100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur serta berada di bawah pemerintahan Demak.
Aryo Timur berhasil mengembangkan kota pantai yang dikelilingi oleh benteng kayu dan bambu itu menjadi bandar yang cukup besar. Kondisi fisik pelabuhan Jepara menurut ukuran waktu itu sangat baik, sehingga setiap pelaut dan pedagang yang datang ke Jawa atau akan melanjutkan perjalanan menuju Maluku selalu singgah di pelabuhan Jepara.
Aryo Timur kemudian digantikan oleh putranya bernama Pati Unus (1507-1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga. Pati Unus yang dikenal pula dengan julukan Pangeran Sabrang Lor ini sangat gigih melawan Portugis di Malaka yang menguasai rantai perdagangan di kepulauan.
Pada tahun 1512, Pati Unus berangkat dengan armadanya dari 100 kapal berisikan 12.000 prajurit berusaha mengusir Portugis dari Semenanjung Malaka. Meski peperangan ini membawa kekalahan baginya, namun tidak mengurangi kebesaran dan kepahlawanan Pati Unus.
Setelah Pati Unus wafat, ia digantikan oleh ipar Faletehan, yakni Fatahillah yang berkuasa pada 1521-1536. Kemudian pada tahun 1536 oleh Sultan Trenggono sebagai penguasa Demak, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya, yaitu Retno Kencono dan Sultan Hadirin.
Sultan Trenggono tewas dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546. Sepeninggalnya, tepatnya tahun 1549, muncul perebutan Kerajaan Demak hingga menewaskan Sultan Hadlirin di tangan Aryo Penangsang.
Kematian itu membuat Retno Kencono sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di bukit Danaraja. Baru setelah terbunuhnya Aryo Penangsang oleh Sutawijaya, Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa Jepara bergelar Nimas Ratu Kalinyamat.
Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat (1549-1579), Jepara tumbuh sebagai bandar niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani ekspor impor. Di samping itu, juga menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.
Ratu Kalinyamat juga dikenal gigih dalam melawan penjajah. Pada tahun 1550 dan 1570, Ratu Kalinyamat bekerja sama dengan Aceh, mencoba mengusir Portugis dari semenanjung Malaka, kendati mengalami kekalahan.
Makam Ratu Kalinyamat
Pada permulaan abad ke-17, pelabuhan Jepara menjadi tempat mendarat orang-orang asing bila akan menghadap ke Mataram. Di tempat ini pula, duta-duta Staten Generaal yakni Gaspar van Zurck, dan Balthazar van Eyndhoven mendarat sebelum menghadap Panembahan Senapati. Dari Panembahan Senapati, pihak Belanda mendapat janji untuk mendirikan sebuah establisemen di Jepara dan akan mendapatkan pasokan beras. Namun demikian, keinginan itu tidak terwujud dan Belanda hanya boleh mendirikan sebuah rumah kecil di Jepara.
Karena Jepara merupakan gudang beras untuk mengumpani pegawai dan serdadu Kompeni, maka organisasi pembelian serta alat-alatnya harus kuat. Itulah sebabnya pada tahun 1617, Gubernur Jenderal Reaal mendarat di Jepara dan memerintahkan pendirian gedung serta gudang dari batu, tanpa seizin Panembahan Senapati. Untuk memikat hati penduduk, mereka dibolehkan berlayar di pelabuhan dan lautnya sendiri untuk melakukan perdagangan dengan Maluku. Alih-alih menggubrisnya, penduduk yang patriotik ini justru menolak sama sekali untuk menjual berasnya kepada Belanda.
Memasuki tahun 1651, Belanda mendirikan loji dan perbentengan untuk keperluan perbekalannya. Akhirnya Mataram pun mengambil tindakan dengan menutup akses pelabuhan Jepara.
Pada saat pemberontakan Trunojoyo terjadi, Jepara menjadi tujuan perginya Cornelis Speelman yang dijuluki penakluk Makassar. Dari sini pula, ia mengutus pihak-pihak pribumi untuk menandatangani perjanjian perdamaian, yang tentunya menguntungkan Belanda. Namun, Trunojoyo menolak gagasan berdamai dengan Mataram -yang pada saat itu disokong oleh Belanda.
Sejak itulah, Jepara mulai menghadapi masa suram. Setelah Raja Mataram meninggal, sang Putra Mahkota pergi ke Jepara untuk menandatangani perjanjian dengan Speelman. Perjanjian tersebut memutuskan bahwa raja harus membayar kembali biaya yang dikeluarkan untuk memusnahkan Trunojoyo dan menjadikan Kota Semarang sebagai jaminannya.
Setelah penandatanganan tersebut (1677), kesibukan di Jepara seakan terhenti, sebab pusat perdagangannya telah dipindahkan ke Semarang oleh Belanda. Tetapi, Belanda tetap mengukuhi perbentengannya di Jepara untuk memblokade laut Jawa agar perdagangan pribumi lumpuh dan jatuh ke tangan Belanda.
Di masa perang Surapati, perbentengan Jepara lebih diperkuat dan hanya tersisa kekuasaan militer Belanda saja. Kemudian di tahun 1719, dalam rangkaian perang suksesi, Arya Mataram menyerah kepada Belanda bersama pasukannya. Di Jepara pula, ia bersama enam putra dan dua menantunya dicekik mati. Dengan demikian, sejarah kegemilangan Jepara kian lama kian surut dan pudar.
Pada masa peperangan Tionghoa dan Madura (1741-1745), Jepara seluruhnya jatuh dalam kekuasaan penjajah sebagai bayaran perang. Kemasyhuran kerajinan tangan serta kesenian rakyat mulai surut dan hampir padam akibat banyaknya peperangan.
Setelah Indonesia merdeka, Kabupaten Jepara ditetapkan sebagai daerah otonom yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganja sendiri berdasarkan UU 13/1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Tengah, Kabupaten Jepara dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1950.
Pelabuhan Kartini merupakan pelabuhan yang berada di sebelah barat Kota Jepara. Pelabuhan Kartini adalah pelabuhan yang menghubungkan antara Pulau Jawa dan Kepulauan Karimunjawa. Pelabuhan Kartini atau Pelabuhan Jepara ini berlokasi di Jl. Ade Irma Suryani, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pelabuhan Kartini yang berada sebelahan dengan kawasan wisata
ini sekarang tiba-tiba menjadi terkenal dan banyak ditanyakan orang. Pasalnya pelabuhan Kartini merupakan salah satu pelabuhan yang terdapat kapal penyebrangan ke pulau Karimunjawa (baca:
Kebanyakan orang Jepara belum tahu betul keberadaan
. Karena nama pelabuhan Kartini masih kalah tenar dengan Pantai Kartini, atau orang Jepara umumnya menyebutnya MANDIAN / PEMANDIAN. yaitu sebuah pantai andalan pariwisata Jepara yang dulunya adalah tempat yang sering dijadikan RA. Kartini, salah satu pahlawan nasional, tempat berlibur bersama keluarganya. Pelabuhan ini jaraknya cukup dekat dengan pusat Kota Jepara dan Terminal Jepara. Dari pelabuhan Kartini ini, perjalanan laut dengan kapal ke Karimunjawa dapat ditempuh selama 2 jam jika memakai kapal cepat express bahari, atau sekitar 5 jam perjalanan jika menggunakan kapal ferry KMP Siginjai.
Sebenarnya, cara untuk menuju Pelabuhan Kartini Jepara tidaklah terlalu sulit. Yang sulit adalah cara menuju kota Jepara dari kota lain sekitarnya. Pasalnya Jepara merupakan kota pinggiran yang tidak ada lagi jalur tembusnya. Sehingga hal ini membuat transportasi menuju Jepara kurang ramai dan tidak banyak (baca:
). Perlu diketahui, selain Pelabuhan Kartini Jepara yang sering menjadi start point bagi wisatawan yang menuju Karimunjawa, ada juga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Akan tetapi, dikarenakan jadwal kapal yang menuju karimun jawa lebih banyak dari pelabuhan kartini jepara, maka Pelabuhan Kartini ini sering dibanjiri wisatawan yang akan menuju ke pulau Karimun Jawa.
Jika Anda memang sedang menuju Karimunjawa (baca:
), jangan ragu untuk bertanya pada penduduk disepanjang perjalanan, karena penduduk Jepara terkenal cukup ramah, terbuka. Jepara yang dikenal sebagai penghasil mebel dan furniture terbaik di Indonesia ini, memang bukanlah kota besar. Tapi merupakan kota bertaraf sedang yang terkenal juga akan kebersihannya. Kota Jepara memang langganan meraih piala Adipura, yaitu penghargaan untuk kota paling bersih se Indonesia. Apabila Anda berencana ke pelabuhan Kartini lebih awal, Anda juga bisa memilih beberapa penginapan yang ada di dekat Pelabuhan Kartini Jepara, diantaranya:
, Ocean -View Residence, Jepara Indah Hotel, Palm Beach Hotel, dan masih banyak lagi.
Pelabuhan Kartini Jepara merupakan pelabuhan yang kalian tuju apabila kalian ingin berperian menuju pulau Karimunjawa. Pelabuhan Kartini Jepara terletak berdekatan dengan lokasi wisata pantai kartini Jepara. Hanya berbeda pintu masuk saja yaitu jika anda masuk dipintu sebelah kanan maka anda masuk di lokasi wisata pantai kartini Jepara.
Sedangkan jika anda masuk di pintu gerbang sebelah kiri maka pilihan anda sudah tepat, anda akan memasuki wilayah pelabuhan kartini Jepara. Untuk menuju kesini, Anda perlu untuk membayar biaya retribusi pelabuhan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara sebesar Rp.2.000 untuk perorangnya.
Nama pelabuhan penyeberangan Jepara ke Karimunjawa diadopsi dari salah satu pahlawan wanita Indonesia, Raden Ajeng Kartini. Pahlawan Nasional kelahiran Mayong Jepara tersebut telah mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.
Info Parkir Kendaraan di Pelabuhan Kartini Jepara
Untuk parkir kendaraan bermotor di Pelabuhan Kartini Jepara, kalian dapat memarkirkan sepeda motor kalian di tempat parkir khusus untuk sepeda motor yang sudah disediakan. Untuk biayanya sendiri, parkir sepeda motor saat artikel ini kita tuliskan dibanderol sebesar Rp.20.000. Biaya tersebut merupakan biaya tetap. Jadi misal kalian mau berangkat pakai paket wisata Karimunjawa selama 2D1N maupun 3D2N hingga 4D3N atau pun lebih, biayanya sama saja, tidak ada tambahan biaya, Rp.20.000.
Sedangkan untuk parkir kendaraan roda empat, kalian dapat memarkirkan mobil kalian di tempat parkir khusus untuk memarkirkan mobil yang sudah disediakan. Kalian nanti akan dipandu oleh petugas parkir dalam memarkirkan mobil kalian. Untuk biaya parkir mobil di Pelabuhan Kartini Jepara dibanderol sebesar Rp.50.000. Sama seperti parkir sepeda motor. Biaya tersebut merupakan biaya tetap. Jadi mau berapa hari pun kalian berpergian dari Pelabuhan Kartini Jepara dengan mobil kalian biayanya sama saja, Rp.50.000.
Gambar Pelabuhan Kartini Jepara:
Area parkir yang cukup luas diberikan sebagai fasilitas di
. Untuk segi keamanan juga terjamin. Bagi kendaraan roda 4 akan ditempatkan di luar gedung dengan biaya sekitar 50 ribu / trip. Sedangkan untuk motor akan di letakkan di dalam gedung dengan biaya 10 ribu / trip.
Di Pelabuhan kartini Jepara terdapat 3 Kantin besar dan beberapa pedagang kaki lima. Kantin besar berada di tengan area parkir (Warung Bu Bambang), pojok kanan, dan yang satunya di dalam ruang tunggu. Wisatawan dapat memilih sesuai selera.
Saat hari besar Lebaran di pelabuhan Kartini Jepara ini disediakan posko kesehatan. Karena berdasarkan pengalaman yang telah terjadi saat Lebaran tiba Di pelabuhan ini akan sangat sesak dipenuhi oleh wisatan maupun warga lokal Karimunjawa yang ingin menyeberang.
Ruang tunggu di pelabuhan Kartini juga cukup nyaman, dindingnya terbuat dari kaca, kursi yang cukup banyak sehingga dapat menampung beberapa wisatawan yang ingin berkunjung ke Karimunjawa.
biasanya lokasi meeting pointnya ada di Pelabuhan Kartini Jepara ini, sedangkan jika anda lewat Semarang maka meeting pontnya ada di Pelabuhan tanjung mas.
Info Lengkap Pelabuhan Kartini Jepara
Saat kesini kamu akan mendapati ruang informasi, loket dan beberapa warung makan juga tempat parkir sepeda motor. Jika kalian ingin mencari informasi, kalian dapat menuju ke ruang informasi dan bertanya kepada anggota komunitas PBWJ (Paguyuban Biro Wisata Jepara). Di ruang informasi juga loket ditempatkan. Jadi, jika kalian hendak membeli tiket kapal Express Bahari–maupun kapal Feri Siginjai, bisa mengantre di depan loket. Loket dibuka 2 jam sebelum keberangkatan kapal.
Lihat juga: Jadwal kapal karimunjawa
Seperti yang tadi kita terangkan, terdapat juga beberapa warung makan di Pelabuhan Kartini Jepara, jadi bagi kalian yang belum sarapan, bisa mampir dulu ke warung Bu Bambang atau Bu Diah. Disini juga ada penjual sate ayam yang buka dari pagi sekali, langganan kita nih! selain itu juga terdapat pedagang yang menjual makanan ringan serta minuman.
Info Loket Kapal Jepara – Karimunjawa
Setelah memasuki Pelabuhan Kartini Jepara, memarkirkan kendaraan, mengganjal perut, sekarang saatnya membeli tiket. Untuk membeli tiket kapal Express Bahari, kalian dapat mengantre di loket bagian kiri. Di loket Express Bahari ini ada 2 rute, satu rute untuk membeli tiket, dan satu rute yang lain untuk check in kalau kalian sudah memiliki invoice karena membeli tiket di kantor Express Bahari.
Sedangkan, jika kalian hendak membeli tiket kapal Feri Siginjai, kalian akan mengantre di loket bagian kanan. Di loket Feri Siginjai ini hanya terdapat satu rute saja, mohon tidak mengantre lewat kanan, antre dari belakang. Jika kalian hendak membawa barang ataupun kendaraan via kapal Feri Siginjai, kalian dapat menanyakan hal tersebut di loket Feri Siginjai. Untuk harganya sendiri tertera di loket, tinggal menyesuaikan dengan golongan mana jenis barang yang kalian akan bawa.
Nah, setelah sudah dapat tiket dan konfirmasi bawa barangnya sudah selesai, kalian sekarang dapat boarding. Jadi ya, itu saja pembahasan kami mengenai Pelabuhan Kartini Jepara, semoga membantu.
Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan SDP di Wilayah Jepara Jawa Tengah
Kabupaten Jepara terletak di bagian utara provinsi Jawa Tengah. Itu berbatasan dengan Laut Jawa di utara dan barat, Kabupaten Pati dan Kudus di timur, dan Kabupaten Demak di selatan. Wilayah Kabupaten Jepara juga terdiri dari kepulauan Karimunjawa yang terletak di Laut Jawa.
Pelabuhan Jepara – Ketika saya, suami dan dua orang teman memutuskan backpacker-an ke Karimunjawa, senang akhirnya berkesempatan juga main di Pantai Kartini Jepara. Sebab kami memilih menyeberang ke Karimun lewat Pelabuhan yang terletak persis bersebelahan dengan pantai dengan ikon kura-kura raksasa ini.
Untuk menuju Jepara, dari Serpong Tangerang kami menggunakan bus malam Bejeu. Pick point-nya ada di Jalan Raya Serpong. Alhamdulillah busnya cukup nyaman, sesuai tulisan Executive di luarnya. Perjalanan selama 12 jam Serpong-Jepara juga lancar. Sesekali saja macet di sebagian titik Pantura.
Sekitar pukul 6 pagi kami turun di tepi jalan yang tak jauh dari terminal Jepara. Dari sana meneruskan dengan becak bermotor menuju pelabuhan. Ogkosnya Rp. 10.000/orang.
Pagi bening, udara segar, jalanan masih sepi. Mungkin karena ini perjalanan ke-3 saya di sentra kerajinan mebel yang sebagian besar untuk pasar ekspor ini, Jepara tampak begitu berkawan. Kota kelahiran ibu Kartini ini tidak membuat saya merasa asing.
Selain kami banyak juga masyarakat lokal menuju Pelabuhan Kartini Jepara atau mungkin Pantai Kartini saat itu. Ada yang menggunakan motor, ada pula yang naik sepeda. Mereka sibuk dengan bawaan masing-masing berupa kardus dan keranjang.
Berbeda dengan situasi jalan, di Pelabuhan Kartini ternyata sudah ramai. Warung makan maupun kios yang menjual kopi, rokok dan mie instant terisi wisatawan. Mereka juga hendak menyeberang ke Karimunjawa. Ada yang backpakeran seperti kami dan tak sedikit juga bawa koper layaknya turis.
Sambil menikmati lontong sayur, mata saya mulai jelalatan. Memandangi camera berlensa besar dan panjang yang mereka sandang. Kalau ada istilah mata duitan, well, sekarang saya mengaku mata lensaan. Peralatan mereka bikin ngiler. Itu juga yang membuat sesal bahwa hari itu saya cuma berteman camera pocket.
Pelabuhan Kartini Jepara terletak di sebelah barat Kota Jepara. Menghubungkan Pulau Jawa dan Kepulauan Karimunjawa. Lokasi persis terletak di Jl. Ade Irma Suryani, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Laut tampak tenang. Airnya yang biru jernih memantulkan cahaya pagi yang lembut. Melepas pandangan ke tengah serasa berdiri di tepi kolam raksasa.
Tak jauh, disebelah Barat terlihat bangunan menyerupai kura-kura raksa berkilau dari terpaan sinar mentari. Orang Jepara menyebutnya Ocean Park, aquarium raksasa berisi ikan-ikan yang datang dari dalam laut Jepara. Tempat itu jadi andalan Pemerintah Kabupaten Jepara disamping daya tarik utama Pantai Kartini. Terpisah dari pelabuhan namun jaraknya cukup dekat didatangi dengan jalan kaki. Karena masih ada waktu saya dan rombongan memutuskan melipir ke sana sejenak.
Sebelum anda berpetualangan ke pulau Karimunjawa, pelabuhan Kartini Jepara merupakan salah satu pelabuhan yang melayani penyeberangan ke Karimunjawa.
Pelabuhan ini terletak di kota ukir Jepara, pass di pusat keramaian kota Jepara. Untuk menuju Pelabuhan tersebut sangatlah mudah, karena dekat dengan terminal bus, pasar, dan pusat keramaian kota serta lalu lalang transportasi.
Atraksi di Pantai Kartini Jepara
Pantai Kartini tentu berbeda dengan Ancol. Namun jangan kuatir bila hendak membawa anak-anak piknik ke sini. Mereka sudah dilengkapi fasilitas memadai bagi wisata keluarga seperti taman bermain bagi anak-anak. Ada permainan mandi bola, tempat siluncuran ataupun perahu-perahu yang bisa digunakan menelusuri tepi pantai.
Terlihat kolam kecil tepi laut yang tadinya saya kira kolam renang anak-anak. Ternyata itu tempat berendam yang dipercaya masyarakat sekitar dapat menyembuhkan penyakit kulit dan rematik. Sementara gazebonya cukup cantik untuk menikmati pesona laut maupun menunggu senja jatuh.
Atraksi Pantai Kartini Jepara cukup banyak. Selain menikmati panorama objek wisata, ditambah lagi beberapa wahana permainan anak-anak. Kura-kura Ocean Park atraksi utama. Dilengkapi catur raksasa, kereta api, kolam untuk memegang kura-kura.
Yang mempunyai sifat berani dan ingin memicu adrenalin tersedia juga wahana. Coba lah bermain bianglala, masuk ke dalam wave house, berpetualan di rumah bajak laut, atau menikmati mini bumper boat.
Ohya bagi yang bermalam di Pantai Kartini tidak perlu membayar tiket masuk. Katakan pada petugas bahwa anda menginap di dalam. Kalau bisa sebutkan nama penginapannya.
Pantai Kartini memang salah satu andalan wisata bagi pemda Jepara.
Selamat jalan-jelan temans 🙂
Pantai Kartini dan Pelabuhan Jepara was last modified: Januari 3rd, 2022 by Evi
Kata orang, sekali seumur hidup harus mengunjungi Karimunjawa, surga tersembunyi di utara Pulau Jawa. Dan pelabuhan yang melayani penyeberangan ke pulau tersebut adalah Pelabuhan Kartini.
Terletak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Pelabuhan Kartini cukup mudah dijangkau walau hanya dengan menggunakan travel.
Menurut warga sekitar, pelabuhan ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan yang hendak ke Karimunjawa maupun warga lokal yang sehari-hari menyeberang dari Jepara ke Karimunjawa dan sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelabuhan ini memiliki dua layanan penyeberangan, yaitu dengan kapal feri KMP Singijai dan Kapal Cepat Express Bahari dengan rute PP. Namun keberangkatan kapal-kapal tersebut memiliki jadwal yang berbeda dan lama perjalanan yang berbeda pula.
Kapal feri KMP Singijai memakan waktu hingga 4 jam sedangkan kapal cepat Express Bahari hanya 2 jam saja. Untuk jadwal keberangkatan dapat dilihat di akun Instagram Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara.
Dari pelabuhan ini, selain dapat melihat kapal-kapal nelayan, kita juga dapat melihat Kura-kura Ocean Park dari kejauhan.
Sayangya, pelabuhan ini masih tergolong sederhana, dengan ruang tunggu yang tidak begitu luas dan tidak eksklusif. Padahal, tidak sedikit wisatawan mancanegara yang sudah mulai melirik Karimunjawa.
Ticketing Kapal Penyeberangan Karimunjawa
Sebelum sobat melakukan petualangan ke pulau Karimunjawa, lakukanlah pembelian tiket kapal dan akomodasi serta kebutuhan selama liburan berlangsung.
Kamu dapat melakukan booking tiket kapal jauh jauh hari sebelum keberangkatan kapal dan simak jadwal kapal untuk menentukan tanggal keberangkatan.
Geografis Pelabuhan Kartini Jepara
Secara geografis untuk menemukan lokasi pelabuhan Kartini Jepara sangatlah mudah, Pasalnya, pelabuhan ini dekat dengan kota dan pusat keramaian kota Jepara. Dari Jakarta, Bandung, Jawa Barat atau Surabaya, Serta Jogjakarta anda dapat naik kendaraan umum.
Turun di Terminal Jepara dan sekitarnya, karena pelabuhan Jepara dekat dari akses manapun. Cukup 2 menit dari terminal kota Jepara dan 5 menit dari Alun alun kota jika menggunakan kendaraan.
Lebih detailnya kamu dapat menyimak google maps link Pelabuhan Kartini Jepara (https://g.co/kgs/bf6sXb5)